1.
Pengertian dan Konsep Indeks
Glikemik
Indeks
glikemik (IG) pangan adalah tingkatan pangan menurut efeknya terhadap kadar
gula darah. Pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan cepat memiliki IG
tinggi. Sebaliknya, pangan yang menaikan kadar gula darah dengan lam bat
memiliki IG rendah (Rimbawan & Siagian , 2004).
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Indeks Glikemik Pangan
a.
Proses Pengolahan
Cara pengolahan yang sederhana memperlambat
pencernaan dan penyerapan sehingga kadar
gula darah meningkat secara perlahan. Contoh pengolahan sederhana adalah
-Menumbuk
-Membakar
-Merebus
Cara pengolahan dengan penggilingan
memungkinkan bentuk dan ukuran yang
mudah dicerna. Pemberian rasa yang enak lebih cenderung meningkatkan jumlah makanan
yang dikonsumsi.
Pangan yang mudah dicerna dan diserap akan
menaikkan kadar glukosa darah dengan cepat.
b.
Kadar Amilosa dan Amilopektin
Amilosa merupakan polimer gula sederhana yang
tidak bercabang., sehingga lebih lebih mudah dicerna.
Amilopektin merupakan polimer gula sederhana
yang mempunyai cabang dan memiliki ukuran molekul lebih besar dibandingkan
amilosa, sehingga lebih sulit dan lama dicerna.
c.
Kadar Gula
Penyerapan
gula darah tergantung jumlah molekul gula sederhana penyusunnnya.
d.
Kadar Serat Pangan
e.
Jenis serat berpengaruh terhadap
IG pangan. Dalam bentuk utuh, serat dapat bertindak sebagai penghambat fisik
pencernaan. Akibatnya, IG cenderung lebih rendah.
f.
Kadar Lemak dan Protein Pangan
Pangan yang mengandung lemak dan protein
tinggi cenderung memperlambat laju pengosongan lambung sehingga pencernaan
makanan di usus halus juga diperlambat. Oleh karena itu, pangan berkadar lemak
tinggi cenderung mempunyai IG lebih daripada pangan sejenis yang berlemak
rendah. Namun, kecenderungan tersebut tidak selalu sama, karena pengolahan dan
varietas juga berpengaruh terhadap IG pangan.
g.
Kadar Antigizi Pangan
Antigizi adalah senyawa yang berpotensi menyebabkan efek merugikan status gizi.
Pemanasan dapat menurunkan aktivitas antigizi.
3.
Beban Glikemik
Beban
glikemik (BG) didefinisikan sebagai IG pangan dikalikan dengan kandungan karbohidrat dari pangan
tersebut.
BG
bertujuan untuk menilai dampak konsumsi karbohidrat dengan memperhitungkan IG
pangan.
BG
mencerminkan kualitas dan kuantitas karbohidrat dan interaksinya di dalam bahan
pangan. BG lebih mencerminkan ukuran saji, jadi lebih realistis dibandingkan
IG.
BMP Evaluasi Nilai Gizi
Pangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar